
URUTAN MENURUT KEBERADAAN PENCIPTAANNYA Yang
pertama kali ada (tercipta) diantara tiga hal tersebut adalah LOVE. Jadi
berawal dari sesuatu yang semuanya berdasarkan love (kasih sayang). Semua ciptaan
(creaturs) hidup dalam kondisi saling mencintai, saling mengasihi, saling
menyayangi, dan lain-lain semuanya yang berbau LOVE. Setelah itu barulah
tercipta (dimunculkan) LAW untuk mengatur keberlangsungan hidup para makhluk.
Dengan adanya hukum, maka timbullah POWER untuk menggerakkan keberlangsungan
hidup para makhluk.Jadi, urutan menurut keberadaan penciptaanya adalah: LOVE,
kemudian LAW, barulah muncul POWER. URUTAN MENURUT PELAKSANAANNYA OLEH PARA
MAKHLUK Dalam pembahasan ini, hanya dibatasi pada makhluk yang bernama MANUSIA
Berikut adalah beberapa (3) contoh pelaksanaan pengurutan (seqence) yang
dilakukan oleh manusia.
a) Menjalankan agama
1.Pada waktu kita kecil (Islam
mengatakan ‘belum mendapat hidayah’), kita menjalankan agama kita masing-masing
hanya berdasarkan power (kekuatan) yang kita miliki. Apabila orangtua kita dan
lingkungan kita adalah muslim, maka kita pergi ke masjid, jikalau orangtua dan
masyarakat sekeliling kita menganut agama Kristen, maka kita pergi ke Gereja,
manakala orangtua dan masyarakat sekeliling kita menganut agama Yahudi, maka
kita akan pergi ke Sinagoge dan seterusnya sesuai dengan agama dan kepercayaan
kita masing-masing. Tahapan ini adalah tahapan POWER.
2. Setelah menginjak
dewasa dan pengetahuan kita semakin bertambah, maka kita mulai mempelajari
hukum-hukum yang ada dalam agama dan kepercayaan kita masing-masing. Bahkan ada
sebagian yang mencoba atau sengaja mempelajari hukum-hukum yang ada dalam
ajaran dan agama atau kepercayaan di luar yang kita ikuti sejak kecil. Tahapan
ini adalah tahapan LAW. 3. Setelah kita ketahui semua, kita lalu menentukan
pilihan yang terbaik dan kita ikuti dengan sepenuh hati (tahapan LOVE).
Kesimpulannya bahwa:
(a) apabila kita menjalankan agama tetapi masih karena
orang lain.masyarakat berarti kita masih seperti anak-anak walaupun umur kita
sudah tua,
(b) apabila kita beragama hanya karena hokum/syariah yang ada dalam
agama kita mengatakan begitu, maka kita baru berada dalam tahapan LAW ( baru
mengerti hukumnya saja), dan, (c) kalau kita menjalankan agama kita karena
kecintaan kita pada Sang Pencipta (Islam mengatakan:’mencari wajah Alloh’) maka
kita sudah berada pada posisi LOVE..
b) Mencari ilmu 1. Pada saat awal kita
sekolah, kita lakukan pencarian ilmu hanya berdasarkan kekuatan yang kita
miliki. Kalau tubuh kita dan suasana bating kita nyaman, maka kita lakukan
pencarian ilmu itu. Contoh dalam hal ini adalah pada waktu kita berada di Taman
Kanak-kanak, kita berangkat ke sekolah hanya berdasarkan kemauan dan kemampuan
kita. Hal ini berarti kita berada dalam posisi POWER.
2. Setelah kita berada di
Sekolah Dasar dan seterusnya, kita pergi ke sekolah karena peraturannya memang
mengharuskan kita berbuat begitu. Sebagai contoh: kita masuk pukul 7 pagi
karena peraturannya memang begitu, dan lain-lain kegiatan yang berkaitan dengan
persekolahan. Kita berada pada posisi LAW.
3.Apabila kita belajar/mencari ilmu
karena menginginkan dan mencintai ilmu itu, maka kita berada dalam posisi LOVE.
Kesimpulannya bahwa:
(a) jika kita mencari ilmu hanya karena fisik kita
memungkinkan ubntuk itu serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan tersedia
untuk kita berarti masih dalam posisi POWER,
(b) Akan meningkat ke posisi LAW
apabila kita mengetahui aturan-aturan yang mengatir tentang pencarian ilmu
(dalam Islam ada Hadist yang mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu), dan (
c)
kita berada dalam posisi LOVE apabila kita memang mencintai apa yang kita cari
itu tanpa memperhitungkan apakah ada kekuatan atau tidak, dan juga tanpa
memperhitungkan entah ada yang memerintah ataupun tidak (sekedar menggugurkan
kewajiban)
c) Bernegara
1. Banyak dari kita yang melakukan bernegara hanya
sekedar pada posisi POWER. Hal ini dapat dilihat misalnya kita membayar pajak,
ya hanya karena kita mampu membayarnya, bahkan kalau bisa tidak usah
membayarnya.
2. Apabila kita mau membayar pajak karena memang mengetahui
hukumnya, atau kita membeli bahan bakar non subsidi karena memang mengetahui
hukumnya, berarti kita sudah berada pada tataran LAW 3.Dalam keadaan bahaya,
negara membutuhkan kita untuk membelanya. Namun kita belum berada pada posisi
LOVE apabila dalam kita membela negara itu hanya karena secara fisik kita mampu
mengangkat senjata, dan juga bukan karena ada peraturan wajib militer yang
sedang diberlakukan. Para politisi mengatakan “berjuang tanpa pamrih”
Kesimpulannya adalah bahwa urutan pelaksanaan menurut manusia sebagai salah
satu ciptaan Tuhan adalah: POWER, LAW, LOVE
Sumber : http://jokosukoco.blogspot.com
Sumber : http://jokosukoco.blogspot.com
Cara mengurutkan: "LAW". "LOVE", dan "POWER"
Baca dan copy yang lain di: http://jokosukoco.blogspot.com/2013/01/cara-mengurutkan-law-love-dan-power.html
Thanks for having copied/Leave a coment please (Terima kasih telah mengkopi/Beri komentar dong!)
Baca dan copy yang lain di: http://jokosukoco.blogspot.com/2013/01/cara-mengurutkan-law-love-dan-power.html
Thanks for having copied/Leave a coment please (Terima kasih telah mengkopi/Beri komentar dong!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar