KOMPETENSI
: mengaktualisasikan sikap dan perilaku Wirausaha
SUB KOMPETENSI
: A1. Mengidentifikasikan sikap dan prtilaku Wirausaha
KRITERIA
KINERJA :
1. Sikap kewirausahaan
diidentifikasikan berdasarkan disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif,
inovatif, mandiri dan realistis.
2. Perilaku wirausahawan
diidentifikasikan berdasarkan kerja prestatif (selalu ingin maju)
3. Keberhasilan da kegagalan
wirausahawan diidentifikasikan berdasarkan sikap dan perilaku.
1.
PENDAHULUAN
Dimasa
lalu banyak orang bekerja sebagai petani dan bekerja di pedesaan. Kemudian
seiring dengan tumbuhnya kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia,
kebanyakan orang ingin menjadi pegawai di kantor di kantor pemerintah maupun
swasta atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Banyak orang
pindah kekota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di
kota besar.
Sayangnya
lapangan pekerjaan tidak cukup tersedia karena :
- Saat ini berbagai mesin dan komputer banyak mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia (misal traktor menggantikan pekerjaan prtani mencangkul dan bajak lembu atau kerbau, membatik tulis digantikan batik cap atau batik dengan printer komputer.
- Adanya faktor persaingan antar perusahaan yang mulai mempekerjakan kayawan lebih sedikit karyawan aar ada penghematan biaya produktif dehingga harga pokok barang menjadi lebih murah
- Beberapa negara lain mampu menghasilkan barang yang harga jualnya lebih murah dan mutunya lebih baik. Misal gula, beras impor menyebabkan sebagian penduduk kehilangan pekerjaan.
- Dimasa lalu pendidikan kurang memberikan bekal ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja, ini berarti hanya sebagian kecil orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat bekerja.
Itulah
sebabnya orang harus berfikir dengan paradikma baru yaitu menciptakan
lapangan kerja bukannya mencari kerja.
Menurut
Cashflow Quadrant :suatu Negara akan menjadi miskin bila sebagian besar
kekuatan eekonomi penduduknya lebih bertumpu pada quadran kiri (utamanya sebagai
pekerja/ pegawai). Dan sedikit lebih baik bila penduduknya sebagai
pengusaha kecil. Sebaliknya Negara akan menjadi makmur bila ekonomi penduduknya
bertumpu pada quadran kanan (Pengusaha dan Penanam modal).
Berarti
sebagian warga negara harus berusaha meningkatkan dari status pekerja menjadi
pengusahakecil, kemudian meloncat ke Quadrant kanan memilih profesi sebagai
Pengusaha dan Investor/ penanam modal.
Selanjutnya
dibawah ini marilah kita pelajari dengan sungguh-sungguh kewirausahaan secara
teori maupun praktek agar banyak generasi muda di Indonesia tertarik untuk
menjadi wirausahawan atau setidak-tidaknya dapat memiliki jiwa wirausaha, yang
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan menjadi pegawai, pekerja atau buruh
(employer).
2. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN.
Istilah kewirausahaan mulai
dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum itu istilah kewiraswastaan atau enterpreneur
(bahasa Perancis) adalah lebih populer yang artinya orang
membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga
berapa barang itu akan dijual.
Kemudian kewirausahaan dipersamakan dengan
entrepreneurship atau wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya
maksud dan ruang lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha.
Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia.
Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Jadi kewirausahaan diartikan secara harfiah sebagai
hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis
maupun non bisnis secara mandiri.
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya berasal dari
kata entrepreneur (Soeparman Soemahamidjaja 1977:2) yang artinya suatu
kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam pengertian ini Marzuki Usman(1997:3)
mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur
(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi, optimisme,
dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Pendapat lain
mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang berani
mengembangkan ide-ide usaha atau ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha, oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang
memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu
(Bigrave, 1955).
Sri Edi Swasono (1978:38) mengatakan dalam konteks bisnis, wirausaha adalah
Pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah
pelopor dalm bisnis, inovator, peenanggung resiko, yang mempunyai visi kedepan,
dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha. Sujuti Jahja (1977)
membagi nilai kewirausahaan dalam dua dimensi nilai yaitu : (1) Pasangan sistem
nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non materi. (2) nilai yang
berorientasi pada kemajuan dari nilai-nilai kebiasaan. Selanjutnya beliau
menguraikan bahwa : (a) Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh
materi, ciri-cirinya pengambil resiko, terbuka terhadap teknologi dan
mengutamakan materi. (b) Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan
untuk mengejar materi, wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung
jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas. (c) Wirausaha yang
berorientasis pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada,
misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap kearah
tertentu (aliran Fengsui) supaya berhasil. (d) Wirausaha yang berorientasi pada
materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya
tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, faham
etnosentris dan taat pada tata cara leluhur.
Pendapat David Osborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya ”Renventing
Govermenent” lebih jelas mengatakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini
dituntut pemerintah yang berjiwa kewirausahaan (Entrepreneurrial Governement).
Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi
dan instansi akan memiliki inovasi, optimisme dan berlomba untuk menciptakan
cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.
Menurut dr. Suryana Msi, dalam bukunya kewirausaan (2003) ilmu kewirausahaan
berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian dikembangkan dalam
bidang-bidang lain yakni bidang industrri, pendidikan, kesehatan, lembaga
pemerintah, perguruan tinggi dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat diatas maka siswa SMK yang
memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi rakyat maupun siswa
yang sedang mempersiapkan diri untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada
dunia usaha dan industri seharusnya memiliki jiwa dan perilaku atau
karakteristik kewirausahaan.
Berbagai pengertian Kewirausahaan dan wirausaha
yang lain :
1. Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan
adalah proses menciptkan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan
kebebasan pribadi.
3. Kewirausaan
adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
yang mengarah pada upaya kerjateknologi dan produk baru dengan
meningkatkanefisiensi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Wirausaha
adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan orang lain.
5. Wirausaha
adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
6. Wiarausaha
adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat
dan bangsanya.
7. Wirausaha
adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dalam memperkenalkan barang
dan jasa dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru.
8. Bagi ahli
ekonomi wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan prroduksi.
9. Bagi seorang
psikolog wirausahawan adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam
untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk
menampilakan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
10. Bagi seorang
pebisnis wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaaing baru atau bisa juga
seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang dapat diajak kerjasama.
11. Bagi seorang
pemodal wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain
yang menentukan cara-cara, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja
yang disenangi oleh masyarakat.
12. Wirausahawan
adalah sekelompok pengusaha yang menentukan kebijakan pengambilan keputusan dan
menciptakan manajemen resiko mandiri. Mereka mampu meraih peluang atau
menciptakannya.
13. Wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan
guna mengambil keuntungan dan tindakan tepat guna dalam memastikan kesuksesan.
Kesimpulannya adalah bahwa kewirausahaan merupakan
sikap, jiwa, semangat mulia pada diri seseorang yang inovatif, kreatif,
berupaya untuk kemajuan pribadi dan masyarakat. Jadi alangkah baiknya kalau
kewirausahaan itu ada pada setiap orang, (guru, pegawai, pelajar, ibu rumah
tangga dll) tidak hanya terbatas pada pengusaha saja.
3. TUJUAN DAN MANFAAT
KEWIRAUSAHAAN.
a. Tujuan Kewirausahaan :
1. Meningkatkan jumlah
wirausahawan yang sukses.
2. Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan
kesaejahteraan masyarakat
3. Membudayakan
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat
yang mampu, handal dan unggul.
4. Menumbuh
kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.
b. Manfaat kewirausahaan :
1. Menambah daya
tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh
bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas
diteladani.
3. Berusaha
mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur
dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha
mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak
boros.
5. Sebagai sumber
penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana
pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan
kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan
keuangan.
9
Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
4. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku
yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
a. Disiplin.
Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.
b. Kerja Keras :
Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang
waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja
tinggi.
c. Komitmen tinggi.
Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang
usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d. Kreatif.
Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baruatau
berbeda dengan yang sudah ada.
e. Inovatif.
Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), Extensi
(pengembangan), Duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah
produk dan pelayanan.
f. Mandiri.
Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu
tergantung pada orang/fihak lain.
g. Realistis.
Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti
bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas
kemampuannya.
h. Jujur.
Berkata, bertindak, secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak
bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam fikiran , dapat dipercaya.
i.
Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak
asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.
Menurut Geoffrey G Meredith (dikutip dari bukunya
Dr Suryana Msi) ciri dan watak wirausahawan itu sebagai berikut :
Ciri-cirinya
:
1. Percaya
diri : wataknya yakin, ketidak tergantungan, individualitasdan
Optimisme.
2. Berorientasi
pada tugas dan hasil : wataknya Kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi laba, kebutuhan dan ketabahan, tekat kerja keras,
mempunyai dorongan kuat energik dan inisiatif.
3. Pengambilan
resiko dan suka tantangan : wataknya, kemampuan untuk
mengambil resiko yang tantangan wajar.
4. Kepemimpinan
: wataknya berperilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.
5. Keorisinilan
: wataknya Inovatif, kreatif dan fleksibel.
6. Berorientasi
ke masa depan : wataknya memiliki pandangan kedepan, perspektif.
Karakter lain bagi Wirausahawan :
- Berbudi luhur.
- Berani menanggung resiko
- Berfikir positif dan bertanggung jawab.
- Dapat mengendalikan emosi.
- Merencanakansesuatu sebelum bertindak.
- Mencari jalan keluar dari permasalahan.
- Belajar dari pengalaman.
- Memiliki ketrampilan mengelola usaha.
- Memiliki ketrampilan teknis.
- Membiasakan hidup sehat.
- Dapat mengambil keputusan.
- Menepati janji dan waktu.
- Merasakan kebutuhan orang lain dan bekerjasama dengan orang lain.
- Memberi semangat kepada orang lain.
b. Kegagalan suatu usaha.
1. Diabaikan
oleh pemiliknya. Pemilik gagal dalam menjalankan usaha dan membiarkan segala
sesuatunya terjadi tanpa mengambil tindakan yang positif.
2. Kecurangan
dan Pencurian. Karyawan mencuri uang (korupsi), barang perusahaan atau
rahasia perusahaan
3. Kurang
ketrampila dan keahlian. Tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam
mengelola uang, orang, persediaan barang, mesin dan pelanggan.
4. Pengalaman
yang tidak seimbang.
Berpengalaman pada bidang penjualan tetapi tidak
pengalaman di bidang pembelian, pengalaman dibidang keuangan tetapi tidak
pengalaman dibidang produksi dan penjualan.
5. Masalah
pemasaran. Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang promosi,
barang berkualitas rendah, jasa pelayanan buruk, dan tata letaknya kurang
menarik.
6. Kebijakan
pembayaran barang secara kredit dan pengawasan keuangan jelek. Pembelian barang
secara kredit oleh pelanggan tanpa diperhitungkan kemampuan pelanggan untuk
membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang baik.
7. Pengeluaran
biaya yang tinggi. Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misak biaya
perjalanan, menjamu rekanan, renovasi ruangan, listrik, telepon air dll.
8. Terlalu
banyak aset. Terlalu banyak persediaan barang, peralatan, kendaraan dll tetapi
kurang bermanfaat dan kurang cukup biaya operasionalnya.
9. Pengawasan
persediaan barang yang buruk. Terlalu banyak persediaan barang dagangan yang
tidak terjual.
10. Lokasi
usaha. Lokasi yang tidak strategis, misalnya di gang sempit, dibelakang gedung,
sulit ditemukan, terlalu jauh dari lingkungan pelanggan.
11. Bencana.
Kehilangan barang berharga karena bencana alam, kebakaran atau bencana lain
pada hal pimpinan tidak mengasuransikan.
7. KEUNTUNGAN MEMPUNYAI
USAHA MANDIRI.
2. Bisa
menikmati pekerjaan-pekerjaan yang disukai dan senangi
3. Dapat
mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru.
4. Menghasilkan
uang atau penghasilan.
5. Lebih
mandiri dan hidup lebih terkendali.
6. Saat usaha
berkembang maju, mampu mempekerjakan orang lain.
7. Dapat melayani
kebutuhan orang lain.
8.
MENANAMKAN DAN MEMBENTUK KEWIRAUSAHAAN DISEKOLAH.
Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan
keaktifan guru dalam mengajar harus menarik, misalnya pembawaan yang ramah dan
murah senyum, lucu, mendatangkan wirausahawan untuk memberikan ceramah tentang
keberhasilan dan kegagalannya sehingga akhirnyabisa berhasil. Selain itu peran
aktif para siswa juga dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah
keberhasilan siswa bukan keberhasilan guru.
Faktor-faktor yang berperan dalam membuka dan
meneraapkan minat untuk berwirausaha disekolah adalah menyangkut.:
Aspek kepribadian para siswa sendiri.
a. Hubungan
dengan teman-teman disekolah.
b. Hubungan
dengan orang tua dan famili.
c. Hubungan
dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pemicu dan dorongan agar siswa mau
berusaha adalah :
a. Adanya
praktek kecil-kecilan dalam bisnis dengan temannya.
b. Adanya tim
bisnis disekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam berwirausaha.
c. Adanya
dorongan dari orang tua, familinya untuk berwirausaha.
d. Adanya
pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk sekolah.
9. CONTOH PENGUSAHA
YANG SUKSES.
Pengusaha Luar Negeri antara lain :
1. Charles M
Schwab :
Dia mula-mula bekerja pada perusahaan orang lain. Ia bekerja sebagai pegawai
harian pada pabrik baja. Ia bekerja dengan sangat rajin dan tekun, penuh
semangat serta banyak memberikan jasa kepada perusahaan, akhirnya ia diangkat
sebagai presiden United States Steel Corporation.
2. Charles E
Wilson :
Adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan, Karena tekun dan percaya
kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi
president perusahaan General Motor Corporation (GMC)
3. Andrew Carnegi
:
Adalah orang yang sedikit sekali mendapat atau memperoleh pendidikan disekolah.
Tetapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi maka dapat mengantar
bangsa dan negara Amerika menjadi negara Industri baja yang terkenal diseluruh
dunia.
Pengusaha dalam negeri :
1. Dahlan Iskan.
Pengusaha terkenal dari
surabaya berkat ketekunan, kreativitas tinggi kejelian melihat peluang peluang
maka sekarang menjadi pengusaha sukses sebagai pimpinan umum harian Jawa Pos.
2.
Bob Sadino.
Dia adalah pengusaha sebuah supermarket di Jakarta juga mempunyai usaha
pertanian sayur-sayuran. Karena kejelian melihat peluang pasar,
komitmen tinggi untuk berhasil dalam usahanya maka dia mengalami kesuksesan
dalam usaha yang dirintisnya.
3. Irwan Hidayat.
Dia adalah generasi ketiga pemilik
usaha jamu PT Sido Muncul Indonesia, yang kini menjadi direktur utama PT Sido
Muncul. Kiat suksesnya adalah mengikuti keinginan pelanggan, menjalin kemitraan
dengan sentuhan hati bukan semata-mata akal dengan pelanggan, bahkan
semata-mata mencari uang, komunikasi
demi membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk jamu. Bekerja dengan
cepat, mengaitkan jamu dengan pariwisata, kreativitas dan kengototannya dalam
membuat terobosan baru dan mengembangkan pasar didalam dan diluar negeri, terus
menerus memperbaiki mutu produk.
10. RANGKUMAN.
1. Negara kita saat ini adalah termasuk nagara miskin dan lambat
berkembang karena sebagian besar ekonomi
penduduknya bertumpu pada quadrant kiri sebagai pekerja (employer) dan pekerja
mandiri (self employer) Agar negara kita menjadi makmur maka sebagian besar
ekonomi penduduknya seharus bertumpu pada quadrant kanan yaitu sebagai
pengusaha (business) dan investor. Bila negara makmur maka tak ada lagi
pengangguran. Kondisi saat ini khususnya pengangguran adalah merupakan
masalah yang serius karena itu harus ada upaya menanggulangi antara lain bila
penduduk mau berwirausaha.
2. Paradigma baru adalah jangan mencari kerja tetapi seharusnya
menciptakan pekerjaan, setidak-tidaknya sebagai pengusaha kecil atau usaha
mandiri, kemudian harapannya bisa menjadi pengusaha besar atau Investor.
3. Manfaat dan tujuan awirausahawan adalah membudayakan sifat dan
sikap masyarakat untuk hidup efektif dan efisien serta mengurangi pengangguran.
4. Ciri, watak, jiwa, sikap, karakter wirausahawan seharusnya
dimengerti dan dihayati serta dimiliki oleh setiap orang Indonesia (pegawai, guru, pelajar, petani, ibu rumah
tangga, apalagi pengusaha) karena sikap ini mulia yaitu ingin menciptakan
kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
5. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan usaha tidak seharusnya
menjadi penyebab ketidak beranian untuk usaha, karena semua itu dapat
diupayakan pemecahannya. Jadikan kegagalan sebagai suatu tantangan yang harus
dihadapi dengan tegar dan penuh ketekunan.
6. Membentuk wirausahawan memang tidak gampang namun demi untuk
kesejahteraan bangsa kita maka sejak sekolah, lebih-lebih disekolah kejuruan
harus dapat disemaikan bibit agar tumbuh minat wirausahawan yang banyak dan
dapat diandalkan.
7. Manfaat usaha mandiri adalah banyak sekali antara lain dapat
menghasilkan uang untuk diri sendiri dan keluarga, serta dapat menolong orang
lain untuk bekerja dan berpenghasilan bila usahanya sukses.
8. Karakteristik yang tidak boleh dikembangkan oleh calon wirausahawan
bahkan
wirausahawanpun juga masih harus tetap memelihara sikap yang mulia setiap saat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar