Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
M.Nuh, Rabu (11/12/2013) resmi meluncurkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan
tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 di Bandung, Jawa Barat. Mengawali sambutannya
Menteri Nuh mengapresiasi Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
(MRPTNI) atas kinerjanya dalam mempersiapkan SNMPTN 2014 dengan baik, menurut
Menteri Nuh, MRPTNI telah memiliki upaya untuk menciptakan SNMPTN yang memiliki
keterbukaan akses yang merata bagi masyarakat.
Menteri Nuh mengatakan, untuk
mencapai akses yang merata tidak mudah, terdapat setidaknya dua hal yang
menjadi tantangan yaitu pembiayaan dan luas wilayah, walau begitu pemerintah
dan MRPTNI sudah menyiapkan solusinya “Pemerintah berupaya untuk menjawab
tantangan tersebut, untuk pembiayaan, pemerintah akan menanggung biaya seleksi
nasional SNMPTN tersebut, sedangkan untuk kewilayahan, TELKOM telah menyiapkan
akses internet tidak terbatas dan kemudian PT POS Indonesia siap untuk
menjembatani secara pararel” ujar Menteri Nuh.
Menambahkan Menteri Nuh, Ketua
SNMPTN 2014, Ganjar Kurnia mengatakan panitia menyiapkan juga bantuan
pengaksesan dari perguruan tinggi negeri terdekat dengan wilayah yang sulit
dijangkau “Sistem on line akan berjalan dan di dukung juga oleh PT POS Indonesia,
kami pun telah mempersiapkan juga untuk memudahkan pendaftar melalui perguruan
tinggi terdekat” ujar Rektor Universitas Padjadjaran tersebut.
SNMPTN 2014 akan menampung minimal
50% kuota daya tampung mahasiswa baru di setiap PTN, sedangkan jumlah perguruan
tinggi yang mengikuti proses penseleksian dengan SNMPTN pada tahun 2014 akan
berjumlah 63 PTN, bertambah satu dengan masuknya Universitas Islam Negeri
Palembang, “dengan bertambahnya jumlah perguruan tinggi, tentunya akan menambah
kuota masuk melalui SNMPTN, tahun 2013 tidak kurang 140.000 mahasiwa tersaring
melalui SNMPTN 2013, tahun ini mungkin sekitar 150.000″ jelas Akhmaloka Ketua
SNMPTN 2013 yang juga Rektor Institut Teknologi Bandung.
Pada SNMPTN 2014 ini proses seleksi
penilaian akan melalui tiga indeks yaitu, indeks siswa, indeks sekolah dan
indeks wilayah. Indeks siswa akan dinilai melalui indikator; nilai rapor,
kelengkapan nilai rapor dan pencapaian nilai pelajaran dibanding Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), nilai Ujian Nasional (UN). dan prestasi lainnya.
Indeks Sekolah akan melalui indikator; Nilai rata-rata UN, Nilai SBMPTN
alumninya, Akreditasi Sekolah, dan jumlah siswa yang diterima di PTN melalui
jalur SBMPTN dan SNMPTN pada tahun sebelumnya.Untuk Indeks wilayah dimaksudkan
untuk memperhatikan azas pemerataan.
Calon mahasiswa untuk SNMPTN 2014
dapat memilih dua PTN dengan jumlah prodi tujuan paling banyak tiga prodi. Jika
memilih dua PTN, salah satu PTN pilihan harus berasal dari Provinsi yang sama
dengan asal sekolah siswa, khusus untuk provinsi Sulawesi Barat yang belum
memiliki PTN dapat memilih PTN yang berada di Pulau Sulawesi, sedangkan apabila
calon mahasiswa memilih hanya satu PTN, dapat memilih PTN tersebut dimanapun.
Proses seleksi SNMPTN ini juga
merupakan salah satu proses penseleksian dari program Kemdikbud yang berupa
bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa berprestasi namun berasal dari
keluarga tidak mampu bernama BIDIKMISI. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,
Djoko Santoso mengutarakan untuk tahun 2014 pemerintah telah menyiapkan sekitar
60.000 kuota peraih BIDIKMISI, “Bila ditotal hingga tahun depan penerima
BIDIKMISI sudah mencapai angka 210.000 mahasiswa”sahutnya.
Bagi calon mahasiswa yang berasal dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) hanya akan diterima
pada program studi yang relevan dan ditentukan oleh masing-masing PTN “Jadi
untuk menjaga relevansinya, misalkan lulusan SMK pertanian tentunya harus
diarahkan ke Fakultas Pertanian”sahut Ganjar.
Sementara itu Prosedur Penerimaam
mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri 2014 masih menggunakan tiga jalur.
Jalur pertama adalah SNMPTN. Seleksi jalur tersebut berdasarkan prestasi
akademik siswa, yaitu rapor, nilai ujian nasional, dan prestasi lain. “Ada
delapan variabel penghitungan, termasuk persentase kakak kelas yang diterima
PTN, juga IPK-nya,” kata ketua umum SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia, Rabu malam, 11
Desember 2013, di Bandung. Jatah peserta jalur SNMPTN masih tetap, minimal 50
persen dari kuota setiap program studi atau perguruan tinggi negeri.
Jalur kedua, Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Seleksinya berdasarkan hasil tes tertulis
serta keterampilan dengan daya tampung 30 persen dari kuota setiap program
studi atau perguruan tinggi negeri. Adapun ketiga, jalur mandiri, dengan kuota
20 persen, diserahkan sepenuhnya ke setiap PTN.
Kebaruan lainnya, menurut mantan
Ketua Panitia SNMPTN Akhmaloka, pemerintah akan memberi subsidi biaya pembelian
formulir SBMPTN 2014. “Biayanya akan turun sampai 50 persen,” ujarnya di acara
peluncuran SNMPTN di sebuah hotel di Bandung. Biaya formulir SBMPTN 2013
berkisar Rp 175 ribu hingga 200 ribu.
Berikut adalah jadwal pelaksanaan
SNMPTN 2014
Kegiatan
|
Tanggal Pelaksanaan
|
Pengisian PDSS
|
6 Januari 2014 – 6 Maret 2014
|
Pendaftaran
|
17 Februari 2014 – 31 Maret 2014
|
Proses Seleksi
|
1 April 2014 – 26 Mei 2014
|
Pengumuman Kelulusan
|
27 Mei 2014
|
Pendaftaran ulang di masing-masing
PTN
|
17 Juni 2014
|
Suber Dikti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar