"Mayoritas anggota Komisi II DPR RI setuju kalau calon Provinsi Buton Raya yang akan mekar dari Sultra itu diberi nama Provinsi Sultra Kepulauan," kata Ketua Tim Percepatan Pembentukan Provinsi Buton Raya La Ode Djeni Hasmar di Kendari, Rabu.
Menurut mantan anggota Komisi II DPR RI itu, usulan Buton Raya untuk menjadi provinsi baru di Indonesia, memang belum menjadi agenda Komisi II DPR karena cukupan wilayah untuk provinsi tersebut belum memenuhi syarat sesuai undang-undang.
Ia mengatakan, daerah otonomi di wilayah tersebut baru empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Buton, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Buton Utara.
"Syarat untuk menjadi provinsi, cakupan wilayahnya minimal ada lima daerah otonom," katanya.
Pemerintah Kabupaten Buton, kata dia, saat ini tengah mengusulkan dua daerah pemekaran baru, yakni Buton Selatan dan Buton Tengah.
"Kedua calon kabupaten itu, saat ini sudah menjadi program legislasi nasional (prolegnas), bersama calon Kabupaten Konawe Kepulauan yang diusulkan mekar dari Kabupaten Konawe," katanya.
Ia menambahkan, sedangkan tiga calon daerah otonom baru lainnya adalah Kota Raha, Muna Barat dan Kolaka Timur.
Djeni mengaku dirinya sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Muna agar daerah itu bisa bergabung dengan Buton Raya yang akan diberi nama Provinsi Sultra Kepulauan.
"Tokoh masyarakat Kabupaten Muna yang sudah saya temui dan menyatakan setuju bergabung antara lain Prof Dr H La Ode Abdul Rauf MSc (guru besar pascasarjana Universitas Haluoleo Kendari), Prof Ir H Mahmud Hamundu MSc (mantan Rektor Unhalu) dan Prof Dr Ir H Usman Rianse MSc (Rektor Unhalu)," katanya.
Menurut Djeni, jika Kabupaten Muna sudah bersedia bergabung di wilayah Buton Raya dengan nama Sultra Kepulauan, proses pembahasan provinsi baru tersebut tidak perlu lagi menunggu terbentuknya kabupaten Buton Tengah dan Buton Selatan yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Buton.
"Bergabungnya Kabupaten Muna ke dalam Sultra Kepulauan akan mempercepat proses terbentuknya provinsi pemekaran baru itu," katanya sumber ANTARA New
Tidak ada komentar:
Posting Komentar